Di balik gemerlap kota Balikpapan, terdapat perayaan megah yang menggoda setiap jiwa yang merindukan kehangatan budaya, yakni upacara Erau. Meskipun tradisi ini berasal dari Kerajaan Kutai Kertanegara, namun sejak tahun 1971, upacara Erau telah diadakan secara resmi sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya yang kaya dan berharga
Setiap bulan September, kota ini memancarkan kehidupan dan kegembiraan yang luar biasa saat upacara Erau digelar. Seperti aliran sungai yang mengalir dengan gemerlap, begitu pula suasana upacara ini yang mempesona dengan berbagai kegiatan yang meriah. Mulai dari menidurkan ayu, menjamu benua, hingga beluluh, bekanjar, dan begajuh, setiap detiknya dipenuhi dengan keindahan dan keagungan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Upacara Erau bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah panggilan jiwa untuk merayakan warisan budaya yang berharga. Melalui setiap langkah tari, melodi musik, dan aroma harum dari hidangan tradisional, upacara ini menciptakan suasana magis yang membelai hati setiap penontonnya.
Bagi masyarakat Balikpapan, upacara Erau bukan hanya sebuah acara tahunan, tetapi juga sebuah ritual sakral yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dengan mengadakan upacara Erau, kota ini mengukuhkan posisinya sebagai penjaga dan pemelihara kekayaan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dihargai oleh setiap generasi.