Konservasi Beruang Madu

Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH), yang juga dikenal sebagai Pusat Beruang Madu, terletak sekitar 23 km di utara kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia.

Sejak tahun 2002, Beruang Madu menjadi maskot Balikpapan, dipilih setelah penelitian pertama kali dilakukan di Hutan Lindung Sungai Wain. Pada tahun 2004, Pemerintah Kota Balikpapan bekerja sama dengan lembaga donor swasta dan para ahli margasatwa untuk membangun pusat pendidikan beruang madu. Pusat ini mencakup enklosur alami seluas 1,3 hektar yang menampung 7 ekor beruang madu yang tidak dapat dilepasliarkan ke alam. Enklosur ini diakui sebagai salah satu yang terbaik di Asia dan telah menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara, dengan jumlah pengunjung mencapai 70.000 orang pada tahun 2013.

Pada tahun 2008, pusat informasi beruang madu terbesar dan paling komprehensif di Asia dibuka, diikuti dengan fasilitas pendidikan yang fokus pada hewan domestik dan satwa liar yang tidak pantas dijadikan hewan peliharaan. Pada tahun 2014, pusat informasi baru yang memusatkan perhatian pada kekayaan flora dan fauna endemik Kalimantan juga dibuka. Perencanaan pembangunan pusat informasi lainnya yang menekankan pada tema lingkungan hidup masih berlanjut, termasuk keragaman ekosistem di Kalimantan dari pegunungan hingga laut.

KWPLH juga menyediakan fasilitas penyelamatan untuk kucing dan anjing terlantar, sambil memberikan informasi tentang perawatan hewan peliharaan kepada masyarakat. Selain itu, taman atraktif dan fasilitas untuk kegiatan luar ruangan juga telah dikembangkan selama bertahun-tahun, menarik pengunjung seperti anak-anak sekolah, kelompok komunitas, dan keluarga.

Fasilitas ini sebagian besar didanai melalui donasi, dengan biaya operasional dasar disokong oleh Pemerintah Kota Balikpapan. KWPLH saat ini memiliki 41 pegawai, dengan 80% dari mereka berasal dari wilayah sekitar.

Wisata edukasi di KWPLH adalah pilihan terbaik untuk menghabiskan waktu akhir pekan bersama anak-anak, menyediakan kesempatan bagi mereka untuk belajar sambil berwisata. Selain menyaksikan beruang madu, pengunjung juga dapat berinteraksi dengan beruang dan mendapatkan informasi tentang hewan domestik serta satwa liar. Tempat ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi oleh orang tua, guru, serta anak-anak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top